Kebun Bunga

menyediakan bunga, pohon, dan bibit tanaman buah

Sabtu, 03 November 2012

KETERSEDIAAN UNSUR HARA P MEMPENGARUHI KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PADI


by : ulil abror p y
BAB I. PENDAHLUAN

1.1  Latar Belakang
            Pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi suatu negara. Hal tersebut salah satunya dikarenakan sektor ini menghasilkan sumber makanan bagi manusia sehingga keberadaannya sangatlah penting. Selain itu, sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Negeri Indonesia adalah sebagai petani, sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara ini. Untuk mendukung sektor pertanian khususnya dalam kegiatan bercocok tanam maka yang harus diperhatikan adalah ketersediaan unsur hara dalam tanah.
Pada dasarnya unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal ada dua macam yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif banyak sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif sedikit. Macam-macam dari unsur hara makro yaitu ada 9 unsur diantaranya adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Masing-masing unsur memiliki fungsi dan peranan yang penting bagi tanaman terutama mengenai kondisi fisiologis tanaman. Oleh karena itu, ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup sangat penting bagi tanaman karena jika kekurangan unsur hara akan menyebabkan tanaman akan menunjukkan gejala-gejala kelainan atau penyimpangan yang dapat menurunkan mutu pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya berakibat pada menurunnya hasil produksi tanaman sedangkan kelebihan unsur hara dapat mengganggu pula pada proses tumbuh dan berkembangnya tanaman bahkan kelebihan unsur-unsur tertentu dapat mengakibatkan keracunan pada tanaman sehingga tanaman tersebut mati.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Peranan unsuh hara P (fasfat) pada tanaman padi
2.      Gejala kekurangan dan keracunan unsure hara P
3.      Serapan unsure hara P pada tanaman padi



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk adalah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun anorganik dengan magsud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalm tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor lingkungan yang baik (Sutedjo, 1987). Pemupukan adalah pemberian pupuk kepada tanaman ataupun kepada tanah, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, menurut Hardjowigeno (2003) dalam pemupukan perlu adanya keseimbangan jumlah unsur hara dalam tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman akan unsur hara tersebut, oleh karena itu dalam melakukan pemupukan beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: a) jenis tanaman yang akan dipupuk, b) jenis tanah yang akan dipupuk, c) jenis pupuk yang akan digunakan, d) dosis (jumlah) pupuk yang akan diberikan, e) waktu pemupukan, dan f) cara pemupukan.
Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, daur ulang hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara. Peran mikroba pelarut P yaitu melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman, antara lain Aspergillus sp., Penicillium sp., Pseudomonas sp., dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K. Terdapat juga mikroba yang menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman antara lain Pseudomonas sp. dan Azotobacter sp. (Isroi, 2006).
Tanah perkebunan di Indonesia sebagian besar tergolong jenis Podsolik, Latosol, sedikit Regosol, dan sedikit jenis lainnya, yang secara umum keseluruhan berkadar P rendah. Pada tanaman perkebunan, pupuk P biasanya diberikan dalam bentuk TSP atau P-alam. Menurut Sediyarso (1999), penggunaan P-alam untuk perkebunan mempunyai keuntungan karena harganya relative lebih murah, disamping itu P-alam mempunyai kandungan unsure lain (Ca, Cu dan Zn) yang relatif lebih tinggi. Dengan demikian pupuk P-alam selain sebagai sumber P juga mempunyai manfaat sebagai bahan untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Menurut Buckman dan Brady (1980) terdapat tiga problem dalam pengelolaan fosfor: (1) jumlah total dalam tanah kecil; (2) tidak tersedianya fosfor asli; dan (3) terjadi fiksasi fosfor dalam tanah dari sumber pupuk yang diberikan. Sebagian besar fosfor dalam tanah umumnya tidak tersedia bagi tanaman meskipun keadaan lapangan paling ideal. Dengan demikian, masalah utama pada tanah-tanah masam adalah kekahatan fosfor (P), fiksasi P yang tinggi dan keracunan Al, Mn dan kadang-kadang Fe. Kekahatan P pada umummnya parah disebabkan terikatnya unsur-unsur tersebut secara kuat pada tanah seperti mineral liat tipe 1 : 1 dan oksida-oksida Al dan Fe, maupun reaksi antara P dengan Al, sehingga unsur P tidak tersedia untuk tanaman (Radjagukguk, 1983).
BAB III. PEMBAHASAN
Ketersediaan Unsur Hara P Mempengaruhi Kondisi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Padi

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTrzQvacXvg1bOZ_Lz3ZMzZmBdImNbhmp5SbU6tzWNzSCycAznLxv0MvAPadi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Budidaya tanaman padi sangat penting untuk diperhatikan agar dapat menunjang hasil produksi tanaman dengan maksimal, dengan demikian ketersediaan unsur hara memiliki peranan yang penting utamanya untuk unsur hara P bagi tanaman padi.http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTD5_gKn0W8jhC6zMj4hSfCpgrZqtp5U-7vY2c4G7dJ93nBtKRvEcviCTE
Unsur P pada tanaman merupakan unsur penting penyusun adenosin triphosphate (ATP) yang secara langsung berperan dalam proses penyimpanan dan transfer energi yang terkait dalam proses metabolisme tanaman. Hara P sangat diperlukan tanaman padi terutama pada saat awal pertumbuhan. Pada fase pertumbuhan tanaman tersebut, P berfungsi memacu pembentukan akar dan penambahan jumlah anakan. Disamping itu, P juga berfungsi mempercepat pembungaan dan pemasakan gabah.
Pada dasarnya fosfor (P) dalam tanah merupakan hara yang tidak mobil, sebagian besar terikat oleh partikel tanah. Kandungan P dalam tanah sekitar 0,12%. Pada tanah sawah ketersediaan P meningkat setelah penggenangan. Hal ini disebabkan karena penggenangan membantu terjadinya proses reduksi feri fosfat menjadi fero fosfat, hidrolisis aluminium fosfat, peningkatan kelarutan kalsium fosfat dan netralnya reaksi tanah. Serapan P oleh akar tanaman hanya dapat berlangsung melalui mekanisme intersepsi akar dan difusi dalam jarak pendek sehingga efisiensi pupuk P umumnya sangat rendah, yaitu hanya berkisar antara 15–20%. Dari sejumlah P yang tidak diserap tanaman hanya sebagian kecil yang hilang tercuci bersamaan dengan air perkolasi, sebagian besar berubah menjadi P nonmobil yang tidak tersedia bagi tanaman dan terfiksasi sebagai ikatan Al atau Fe-fosfat pada tanah masam atau Ca-fosfat pada tanah alkalis.
Ø  Deskripsi Unsur Hara P Beserta Dampak Kekurangan Dan Kelebihannya
Posfor (P) merupakan unsur hara makro esensial kedua setelah Nitrogen. Unsur P dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan akar sehingga tanaman menjadi tahan terhadap kekeringan dan memiliki kemampuan lebih baik dalam menyerap unsur hara yang menunjang pertumbuhan lebih lanjut. P juga di butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta dibutuhkan dalam proses pemasakan buah. Tanaman yang kekurangan N akan tetapi cukup P akan mengalami pemasakan buah prematur (buah masak lebih awal). Hal itu tentu akan menurunkan buah yang di panen. Unsur P juga sangat berperan dalam sintesis karbohidrat di dalam tubuh tanaman sehingga P sangat menentukan mutu hasil panen tanaman sumber karbohidrat seperti padi. Gejala kekurangan unsur P akan berpengaruh pada warna daun. Warna daun jika kekurangan unsur P akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan, disamping itu tepi daunnya akan bercabang, pada batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning, jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas matang. Selain itu, defisiensi P dapat meningkatkan persentase gabah hampa, menurunkan bobot dan kualitas gabah, menghambat pemasakan, bahkan pada keadaan defisiensi P yang parah, tanaman padi tidak akan berbunga sama sekali. Kekurangan hara P juga menurunkan respon tanaman terhadap pemupukan N. Gejala kelebihan unsur P akan menyebabkan tumbuhan menjadi kerdil dan warna daun berubah menjadi ungu atau coklat dimulai dari ujung-ujung daunnya.
http://penyuluhthl.files.wordpress.com/2011/03/11.jpghttp://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS43Ehk0o5lX12u91sSNGUdIokb5lzKUkJ1FAYx1jSBv1K88wzylw
 Pada dasarnya, meskipun unsur hara P memiliki peran yang besar bagi tanaman namun pemberian pupuk fosfat secara terus menerus atau dengan kata lain berlebihan akan menyebabkan penimbunan P sehingga menurunkan respon tanaman terhadap pemupukan fosfat. Penimbunan P selain mengurangi efisiensi P juga dapat mempengaruhi ketersediaan hara lain bagi tanaman, diantaranya adalah Fe dan Mn. Oleh karena itu pemberian unsur hara P sebaiknya didasarkan pada kebutuhan tanaman akan P. Berikut ini merupakan tabel rata-rata serapan unsur hara pada pertanaman padi.
Tabel 1. Rata-Rata Hara Terangkut Varietas Unggul Padi
N         P          K        
Serapan hara melalui gabah dan jerami (kg per ton)
17,5     3,0       17,0    
Serapan hara melalui gabah (kg per ton)
10,5     2,0       2,5      
Serapan hara melalui jerami (kg per ton)
7,0       1,0       14,5    
Kandungan mineral dalam gabah (%)
1,10     0,20     0,29    
Kandungan mineral dalam jerami (%)
0,65     0,10     1,40    
Sumber : Dobermann dan Fairhurst, 2000.
Pada dasarnya laju dan jumlah unsur hara yang bergerak ditentukan oleh jenis unsur hara atau senyawa pupuk, sifat tanah, dan keadaan air dalam tanah. Fosfor relatif sukar bergerak dalam tanah, sebab di samping bahan sumber pupuk P yang digunakan berkelarutan rendah, ion fosfat juga kuat terikat oleh partikel tanah. Berikut merupakan tabel mengenai bentuk-bentuk ion dari unsur hara makro yang dapat diserap oleh tanaman beserta salah satu peranan dari unsur hara makro bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tabel Fungsi Unsur Makro Pada Tanaman:

No
Unsur
Bentuk ion
Keterangan
1
Hidrogen
H+
ü  Bahan utama proses fotosintesis
2
Oksigen
O2, OH-
ü  Bahan utama proses respirasi
3
Carbon
CO2
ü  Bahan utama proses fotosintesis
4
Nitrogen
NO3-, NH4+
ü  Pembentukan klorofil, merangsang pertumbuhan tanaman secara menyeluruh
5
Fosfor
H2PO4-, HPO42-, PO43-
ü  Merangsang pertumbuhan akar
6
Kalium
K+
ü  pembentukan protein dan karbohidrat, berperan memperkuat tubuh tanaman
7
Kalsium
Ca2+
ü  merangsang pembentukan bulu-bulu akar, pembentukan biji
8
Magnesium
Mg2+
ü  Pembentukan klorofil, pembewa fosfat terutama dalam pembentukan biji.
9
Belerang
SO2-
ü  Merangsang pembentukan anakan
Tabel Defisiensi Dan Kelebihan Unsur Hara Makro Pada Tanaman:

No
Unsur
Bentuk ion
Defisiensi
Kelebihan
1
Hidrogen
H+
Proses fotosintesis terhambat
Mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak normal karena unsur ini pembentuk glukosa dan protein pada tanaman
2
Oksigen
O2, OH-
Proses respirasi terhambat
Mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak normal karena unsur ini pembentuk glukosa dan protein pada tanaman
3
Karbon
CO2
Proses fotosintesis terhambat
Mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak normal karena unsur ini pembentuk glukosa dan protein pada tanaman
4
Nitrogen
NO3-, NH4+
Daun menguning
Rentan serangan OPT
5
Fosfor
H2PO4-, HPO42-, PO43-
Menghambat pertumbuhan generative
Tanaman kerdil
6
Kalium
K+
Tanaman mudah rebah
Pemasakan lebih lama
7
Kalsium
Ca2+
Daun muda mengalami klorosis sampai mati
Menghalangi pertumbuhan akar
8
Magnesium
Mg2+
Terjadi klorosis
Daun menguning
9
Belerang
SO2-
Pertumbuhan tanaman terhambat
Dapat mengakibatkan pH tanah masam sehingga tanaman dapat keracunan dan tidak dapat menyerap unsur hara dengan baik





BAB VI. KESIMPULAN
3.1  kesimpulan
Unsur P pada tanaman padi banyak dibutuhkan pada saat awal budidaya utamanya pada saat pembibitan. Pada saat pembibitan unsure P dibutuhkan untuk merangsang pembentukan akar. Selanjutnya unsure P dibutuhkan pada saat pembentukan bulir karena pupuk P digunakan untuk masa pengisian bulir. Pad umumnya gejala kekurangan unsure P ditandai dengan perkembangan akar yang terhambat dan daun berwarna kemerahan, jika tanaman keracunan unsure P maka ditandai dengan tanaman yang menjadi kerdil.




DAFTAR PUSTAKA
Agustina, lily. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta: Rineka Cipta.

Radjagukguk, B. 1983. Masalah pengapuran tanah masam di Indonesia. Dalam Prociding Seminar Alternatif-Alternatif Pelaksanaan Program Pengapuran Tanah-Tanah Mineral Masam di Indonesia. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta. Bull. 18: 15-43.

Indranada, H. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Jakarta: Bina Aksara.

Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan D.R. Lukman dan Sumaryono. Bandung: ITB.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: IPB.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar