Kebun Bunga

menyediakan bunga, pohon, dan bibit tanaman buah

Minggu, 03 Maret 2013

viabilitas dan vigor benih


1.      Vigor Benih adalah kemampuan benih menghasilkan tanaman normal pada lingkungan yang kurang memadai (suboptimum), dan mampu disimpan pada kondisi simpan yang sub optimum. Vigor adalah sejumlah sifat-sifat benih yang mengidikasikan pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang cepat dan seragam pada cakupan kondisi lapang yang luas. Cakupan vigor benih meliputi aspek-aspek fisiologis selama proses perkecambahan dan perkembangan kecambah. Sedangkan Viabilitas merupakan kemampuan benih tumbuh normal dalam kondisi  yang optimum. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimulkan bahwa perbedaan yang menonjol yakni kemampuan bertahan hidup benih pada lingkungn optimal dan/atau suboptimal.
2.           Benih merupakan salah satu factor yang penting dalam menentukan hasil produksi tanaman yang nantinya ditunjang bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim  menentukan tingkat hasil tanaman. Sarana produksi lain yang cukup bila yang digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah. Benih bermutu mencakup mutu genetis, yakni benih murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima  dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan  menarik.
Pada saat ini, sektor pertanian dituntuk untuk mencapai swasembada pangan, sehingga teknologi benih yang menyangkut peningkatan vigor benih perlu diperhatikan. Pada umumnya mutu benih yang baik itu ditandai dengan adanya vigor benih yang baik sehingga dengan demikian penyebar luasan pada masyarakat dapat dilaksanakan untuk mencapai swasembada pangan. Dalam penyediaan benih bermutu masalah yang sering dihadapi yakni penyimpanan benih. Benih tidak selalu langsung ditanam, sehingga mengalami penundaan tanam yang artinya mengalami penyimpanan. Benih akan mengalami penurunan mutu, baik viabilitas maupun vigor benih selama penyimpanan (deteriorasi), terutama penyimpanan pada kondisi suboptimum yang merupakan kondisi penyimpanan yang kurang baik. Oleh karena itu, pengujian viabilitas dan vigor benih perlu diterapkan secara intensif agar kualitas benih bermutu tetap terjaga dan pencapaian swasembada pangan dapat segera terlaksana. Selain itu, Petani telah menyadari pentingnya benih kultivar unggul dalam mencapai hasil tinggi. Masalah yang petani hadapi adalah harga benih yang sering di luar kemampuan mereka. Produksi benih memerlukan perlakuan yang lebih baik dan khusus agar diperoleh biji yang memiliki viabilitas dan vigor tinggi dan prima untuk digunakan sebagai benih.
3.      Benih yang belum masak memiliki vigor yang relative rendah karena pembentukan embryo dalam benih belum sempurna sehingga embryo sulit untuk berkembang saat pengecambahan. Selain itu, cadangan makanan dalam benih juga masih dalam jumlah yang relative sedikit, sedangkan untuk berkecambah benih membutuhkan banyak energy sehingga vigornya relative rendah. dengan cadangan makan yg rendah akan membuat benih tidak mampu berkecambah dengan normal. Sedangkan jika benih terlalu masak kandungan cadangan makanan dalam benih juga relative sedikit kerna adanya aktifitas metabolic dalam benih. Oleh karena itu, energy yg dibutuhkan embryo untuk berkembang kurang sehingga vigor benih relative rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar