Nama : Ulil Abror Putra Yudha
NIM : 101510501143
MK : PSPB
5 Jenis Tanaman
Pertanian dan 5 Hama Utamanya Serta Cara Pengendaliannya (PHT)
1.
Kedelai
Kedelai
merupakan jenis tanaman legume yang mampu menambat Nitrogen (N) diudara. Ciri-ciri
tanaman ini berdaun lebar dan dapat dikatagorikan kedalam tanaman
polong-polongan. Pemanfaatan tanaman ini sangat beragam mulai dari buahnya
sampai pada daunnya, namun masalah utama pada tanaman ini adalah penurunan
hasil akibat serangan hama utamanya ulat grayak.
Jenis
Hama Yang Menyerang
Hama
utama yang menyerang adalah ulat grayak (spodoptera
litura) dengan kehilangan hasil yang dapat ditimbulkan sebesar 80%. Ulat
ini aktif menyerang pada stadia larva dengan gejala yang ditimbulkan yakni:
· Pada
tahap awal larava menyerang bagian epidermis daun dan sebagian tulang daun
sehingga daun tampak transparan
· Instar
tingkat lanjut menyerang tulang daun hingga polong, pada serangan berat maka
daun akan habis.
· Tanaman
tidak produktif – mati
Pengendalian (sistem PHT)
· Langkah
awal yakni penggunaan varietas tahan/unggul untuk menjaga ketahanan tanaman
terhadap serangan OPT
· Monitoring
secara terpadu (antisipasi pengendalian). Penggunaan agen hayati.
· Pergiliran
tanaman untuk memutus siklus hidup hama (Rotasi)
· Mencabut
tanaman sakit langkah akhir dengan penyemprotan insektisida nabati (serbuk biji
mimba).
2.
Padi
Merupakan
jenis tanaman serealia yang kebutuhan produksinya sangat tinggi. Morfologi padi
yakni berakar serabut, batang merupakan perkembangan dari daun, hidup pada
tempat yang basah. Penurunan hasil panen sebagian besar akibat serangan wereng
coklat dengan kerusakan 75-95% bahkan puso.
Jenis
hama yang menyerang
Wereng
coklat (Nilaparvata lugens) merupakan
hama utama padi yang menyerang tanaman dimulai sejak masa vegetatifnya, dengan
ciri-ciri berwarna coklat, berkaki 6, bersayap dan memiliki tipe mulut pencucuk
penghisap. Gejala serangan yang ditimbulkan:
· Padi
menguning dan secara cepat mengering, pola serangan disebut hopperbum serangan dimulai dari satu
titik kemudian menyebar.
Pengendalian
(sistem PHT)
· Tindakan
prefentif
1.
Menanam varietas tahan untuk menjaga ketahanan tanaman terhadap serangan hama
(IR64, membrano, ciapus dll).
2.
Tanam serempak bertujuan agar pengendalian hama lebih mudah dilakukan dan
menekan siklus hidup hama karena tanam dan panen dilakukan pada saat yang
hampir bersamaan.
3.
Rotasi tanaman bertujuan untuk memutus siklus hidup hama, dengan dalam 1 atau 2
musim tanam makanan hama tidak tersedia sehingga cenderung mati.
4.
Monitoring pengawasan terhadap gejala serangan sehingga pengendalian akan lebih
afektif.
5. Penggunaan perangkap lampu
· Tindakan kuratif penyemprotan
pestisida (furadan, basudin, diazinon),
usahakan menggunakan pestisida nabati.
3.
Jagung
Merupakan
jenis tanaman monokotil yang juga dapat menambat N diudara, tanaman ini dapat
memproduksi 2,3 bahkan lebih tongkol jagung dalam 1x masa tanam. Penurunan
hasil terbesar akibat serangan hama penggerek batang (Ostrinia furnacalis).
Jenis
hama yang menyerang
hama penggerek batang (Ostrinia furnacalis) hama
berbentuk seperti ulat merupakan hama utama pada tanaman jagung yang pada
umumnya menyerang pada masa vegetatif akhir. Gejala yang ditimbulkan yakni:
· Terdapat
lubang gerekan pada batang, penyerapan tanaman terganggu
· Pada
serangan lebih lanjut tanaman akan roboh
· Bagian
pucuk tanaman layu, menguning kemudian roboh
Pengendalian
(sistem PHT)
· Tanam
varietas tahan
· Lakukan
rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup hama
· Pengolahan
tanah yang tepat dan pemberian furadan karena biasanya ulat berada dalam tanah.
· monitoring
· Lakukan
penyemprotan pestisida
4.
Kakau
Tanaman
kakau (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman tahunan yang menghasilkan
buah kakau sebagai hasil produksinya yang diolah menjani coklat atau kopi.
Penurunan hasil terbesar pada kakau akibat serangan Penggerek Buah Kakau, (Conopomorpha
cramerella) kehilangan hasil akibat serangan ini dapat mencapai 75-80 %
(Wiryadiputra et al., 1994).
Jenis
hama yang menyerang
Conoponomorpha cramella hama ini menyerang
pada buah kakau dengan cara melubangi buah dan mengkonsumsi bagian dalam buah.
Gejala yang ditimbulkan yakni:
· Terdapat
lubang pada buah, pada bagian area lubang berwarna kehitaman.
· Buah
kakau tidak dapat berkembang lagi
· Buah
menjadi sangat ringan – busuk
Pengendalian (sistem PHT)
·
Menanam varietas tahan untuk menjaga
kekebalan tanaman terhadap hama.
·
Dilakukan pemanenan lebih awal dengan
interval 5-7 hari
·
Pemanenan dan Penanaman dilakukan secara
serentak agar persediaan makananPBK menjadi lebih sedikit.
·
Sanitasi : dilakukan dengan cara membersihkan
areal kebun dari daun-daun kering, tanamn tidak sehat, ranting kering, kulit
buah maupun gulma yang berada di sekitar tanaman, Sehingga akan menciptakan
suatukondisi yang tidak sesuai dengan lingkungan untuk perkembangbiakan hama PBK
·
Menyebarkan musuh alami antara lain semut
hitam Dolichoderus bituberculatu). Semut hitam banyak dijumpai di
pohonrambutan, sirsak, kelapa, dan sebagainya.
5.
Tembakau
Tembakau
merupakan jenis tanaman perkebunan semusim yang dimanfaatkan untuk pembuatan
rokok dan cerutu serta menjadi salah satu bahan pembuat pestisida nabati. Pada
dasarnya tembakau telah memiliki ketahanan terhadap hama karena memiliki k yang
dapat meracuniandungan nikotin yang cukup tinnggi. Hama utama pada tembakau
yakni ulat (Spodoptera litura).
Hama yang menyerang
ulat (Spodoptera litura) hama ini menyerang
pada daun tanaman tembakau, pada umumnya srangan tertinggi pada daun tanaman
yang masih muda. Gejala seranga yang ditimbulkan yakni:
· Daun
berlubang, lubang pada daun ini akibat aktifitas makan dari hama. Adanya lubang
pada daun ini akan menghambat pertumbuhan tanaman karena proses fotosintesis
terganggu.
Pengendalian (sistem PHT)
· Penanaman
varietas tahan, hal ini bertujuan agar ketahanan tanaman lebih baik serta
pengendalian yang dilakukan lebih mudah
· Menerapkan
sistem tanam tumpang sari kapas dengan palawija (jagung, kacang hijau, kedelai
atau kacang tanah). Bertujuan sebagai tanaman pengalih dari serangan hama.
· Melakukan
pemantauan populasi serangga hama dan musuh alaminya setiap 5–7 hari; dan
tindakan pengendalian hama berdasarkan ambang kendali.
· Penyemprotan
ekstrak biji mimba (pestisida nabati)
· Mengatur
jarak tanam untuk menekan penyebaran hama ke tanaman lainnya.
Sumber:
Nurindah.
2009. Konsep dan Implementasi Teknologi Budi Daya Ramah Lingkungan pada Tanaman
Tembakau, Serat, dan Minyak Industri. Buletin Tanaman Tembakau, Serat &
Minyak Industri 1(1), April 2009 ISSN:
20856-6717
Suwitra.
2008. Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao Conopomorpha Cramerella Dengan Metode Sarungnisasi Pada Ukuran Buah
Kakao Yang Berbeda. Seminar Regional
Inovasi Teknologi Pertanian
hhttp://prabowo,
yudi. 2010. Teknik budidaya jagung.
Hakim,
Lukman. 2010. Pengendalian ulat grayak (spodoptera
litura) pada tanaman kedelai dan pengendaliannya. Universitas Syiah Kuala.
Banda aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar