NAMA : Ulil Abror Putra Yudha
NIM :
101510501143
1.
ra pada tanaman?
2.
Apa yang dimaksud dengan kapasitas
lapang serta begai mana cara penentuannya tanpa pengujian laboratorium?
Jawab
Mekanisme
Penyerapan Air dan Mineral pada Tumbuhan
Tanaman merupakan suatu
organisme yang dapat dibilang paling banyak melakukan penyerapan utamanya pada
unsur air dan mineral tanah. Penyerapan ini dilkukan sebagai salah satu
kesatuan system metabolisme dalam tanaman. Tanaman melakukan penyerapan atau
absorbs untuk menyebarkan hasil-hasil metabolisme utamanya hasil fotosintesis
dan transport energy ke seluruh tubuh. Hasil transport ini berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat-zat yang ditransport ini
termasuk unsure-unsur hara yang ada dalam tanah maupun hara yang ditambahkan
pada tanaman. Hara-hara ini diserap dalam bentuk ion-ion oleh perakaran tanaman
yang selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh untuk menyuplai setiap aktivitas
metabolism tanaman.
Proses penyerapan pada
tanaman terjadi karena adanya proses difusi, osmosis, transport aktif dan
imbibisi sebagai sistem transport air, mineral dan hasil metabolisme. Imbibisi merupakan proses penyerapan
air dan mineral ke dalam ruang antar dinding sel sehingga dinding sel akan
mengembang, proses ini berdasar pada gaya tarik menarik antar molekul. Dinding
sel yang mengembang ini merupakan akibat masuknya air, proses masuknya air dan
mineral ini karena adanya perbedaan tekanan antara lingkungan koloid pada tanah
dan perakaran tanah. Konsentrasi koloid tanah lebih tinggi dibanding
konsentrasi pada daerah akar sehingga air dan mineral mengalir pada daerah
perakaran. Selain itu, air masuk ke perakaran akibat adanya daya tarik keatas
hasil dari proses transpirasi.
Imbibisi dipengaruhi oleh dua factor,
yaitu temperature dan potensial osmosis senyawa yang diimbibisi. Temperatur
tidak terlalu berpengaruh kecapatan imbibisi, sedangkan potensial osmosis dapat
mempengaruh pada kecepatan imbibisi jika perbedaan potensialnya hamper sama
maka akan sulit terjadi transport, sama halnya dengan perbedaan konsentrasi
pada keduanya. Kecepatan imbibisi berbanding lurus dengan kenaikan suhu dan
berbanding terbalik dengan kenaikan konsentrasi zat. Berdasarkan data hasil
penelitian, (Agus, 2010) terdapat
kesesuaian hasil yang diperoleh dengan nilai yang paling tinggi didapatkan dari
kacang yang direndam pada Aquadest (7,78 x 10-5). Selain itu, sebagian besar
nilai kecepatan yang didapat dengan larutan Sukrosa 0,5 M lebih besar dari
hasil yang menggunakan larutan sukrosa 1 M. jadi pada dasarnya mekaisme
penyerapan nutrisi terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara koloid
tanah dan akar tanaman (buluh akar) dan adanya perbedaan potensial antara
keduanya sehingga unsure hara dapat masuk ke tanaman.
kapasitas
lapang serta cara penentuannya tanpa pengujian laboratorium
kapasitas lapang
merupakan kondisi kejenuhan tanah setelah aliran grafitasi terhenti, artinya
tidak ada lagi air yang mengalir dari dalam tanah yang merupakan kondisi air
tersedia pada tanah, kondisi air antara titik layu permanen dan kondisi jenuh
tanah. Pada kondisi kapasitas lapang mrupakan kondisi yang efektif bagi
perakaran tanaman dalam melakukan proses penyerapan. Selain itu, pada kondisi
kapasitas lapang kelembapan dan suhu tanahnya dalam keadaan yang optimal
sehingga sangat baik bagi penyerapan tanaman.
Untuk
mengetahui atau menentukan kondisi kapasitas lapang pada tanah dapat dilakukan
dengan cara:
1. Siapkan
media berupa pot kecil yang bagian bawah terdapat lubang.
2. Ambil
tanah dan masukkan dalam pot sampai hamper penuh.
3. Siram
pot sampai kondisi jenuh.
4. Tunggu
sampai tetesan pada pot habis, setelah tetesan air terhenti maka tanah dalam
pot merupakan kondisi kapasitas lapang.
Sumber:
|
terima kasih
BalasHapus