TAMAN WISATA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Arsitektur
Lansekap adalah profesi yang berfungsi sebagai pengendali alam untuk masa depan
kehidupan manusia.Dilihat dari perkembangannya, pada saat awal, lansekap adalah
apa saja yang dapat dilihat oleh manusia di alam ini adalah merupakan lansekap.
Perkembangan selanjutnya mencakup juga peranan dan keberadaan manusia yang berada dalam alam tersebut.
Sehingga Laurie (1976) menyatakan bahwa lansekap merupakan suatu refleksi dinamika
alamiah dan sistim sosial. Arsitektur
Lansekap disini dinyatakan sangat beragam sesuai dengan karateristik, dampak
sejarah dan perilaku manusianya. Ada korelasi antara alam dan kegiatan manusia untuk
mengatur, mengendalikan, dan menciptakan ruang-ruang.Jadi, dpt dikatakan bahwa
segala bentuk penciptaan karya-karya Arsitektur Lansekap memerlukan metode
tertentu yang menentukan hasil karya tsb,yaitu metode perancangan.
Taman wisata
merupakan suatu tempat yang dirancang ataupun didesain sealami mungkin untuk
memproyeksikan bentuk alam asli kedalam tapak yang cukup luas serta pemberian
fasilitas tambahan sebagai saran untuk menikmati taman wisata. Taman yang
dibuat merupakan gabungan dari berbagai elemen taman yang tersedia yang
dikonsep sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan yang indah. Kombinasi
yang baik antara bangunan dan tanaman merupakan aspek utama yang menentukan
tema serta keindahan dari taman yang dibuat. Bangunan pad ataman merupakan
sarana pendukung konsep dari taman yang dibuat. Bangunan dalam taman merupakan
sarana pendukung yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk menikmati taman
yang telah di desain dengan konsep yang santai. Pada umumnya taman wisata
diciptakan untuk memberikan suatu ruang untuk mersantai dan tempat liburan keluarga
sehingga tujuan utama diciptakannya taman wisata ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan bersantai keluarga.
Taman atau
Lansekap diartikan sebagai wajah dan karakter lahan atau tapak dari permukaan bumi
dengan segala kehidupannya dan apa saja yang ada di dalamnya, baik bersifat
alami maupun buatan, yang merupakan total atau bagian lingkungan hidup manusia
beserta mahluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh indera dapat merasakan/menangkap
dan sejauh imajinasi dapat menjangkau dan membayangkan. Olrh karena itu
akhir-akhir ini banyak taman wisata yang didesain dengan konsep back to nature
atau kembali ke alam hal ini karena pada saat ini terlalu banyak kegiatan
manusia yang memeras otak dan tenaga sehingga dengan diciptakannya taman wisata
dengan konsep alam diharapkan mampu meringankan beban masyarakat serta
memberikan ketenangan bagi penggunanya. Taman wisata pada umumnya merupakan
salah satu bentuk taman dalam cakupan kawasan sumber daya alam yang cukup luas
dan lebih kompleks dibanding dengan taman rumah tinggal.
1.2
Tujuan
1. untuk memahami dan
menginterpretasikan fungsi taman wisata beserta komponen-komponen penyusunnya.
2. mahasiswa diharapkan mampu menilai
serta meberikan masukan terhadap penyempurnaan dan perbaikan taman wisata yang
ada beserta alasan-alasannya melalui desain ulang salah satu objek praktikum
taman wisata dari sudut pandang masing-masing.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Djamal
(2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya
ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan
kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olah raga, bersantai,
bermain dan sebagainya. Pembuatan taman yang dilakukan oleh para penguasa kuno
dalam bentuk penataan lahan pertanian dengan variasi pengairannya merupakan
wujud pengakuan akan keindahan alam. Pohon yang rindang, bunga warna-warni,
aliran air, batu-batu dan berbagai elemen lain dianngap sebagai karunia alam
yang memiliki nilai estetika tinggi.
Suatu taman akan
berhasil tampil dengan baik dan sesuai
dengan tujuannya sangat ditentukan oleh kualitas desain. Oleh karena itu,
sebelum seorang akan merancang desain suatu taman, pengenalan terhadap segala
aspek yang berhubungan dengan desain, termasuk elemen pembentuk taman, haruslah
mantap. Elemen pembentuk taman
sering juga disebut sebagai unsur taman yang merupakan segala bentuk benda
ataupun keadaan yang berhubungan dengan taman. Elemen atau unsur pembentuk
taman, selaras dengan namanya, secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi penampilan dan kualitas suatu taman (Bambang, 2006).
Elemen penyusun
taman yaitu hal-hal yang digunakan untuk menyusun taman sedemikian rupa
sehingga tercipta keselarasan dan bisa dinikmati. Elemen penyusun taman sangat
beragam, tetapi untuk memudahkan dalam pengenalan, sebaiknya dikelompokkan
menjadi 2, yaitu elemen keras dan elemen lunak. Elemen keras yaitu tampilan
penyusun taman yang bersifat keras. Umumnya, elemen keras juga merupakan benda
mati. Sementara, elemen lunak yaitu segala hal sebagai penyusun taman yang
bersifat lunak. Umumnya, elemen lunak merupakan mahluk hidup, baik berupa
tanaman maupun hewan. Namun, dari porsinya, tanaman sangat mendominasi sebagai
elemen lunak penyusun taman (Rustan, 2004).
Taman rekreasi
merupakan tempat rekreasi yang berada di alam terbuka tanpa dibatasi oleh suatu
bangunan, atau rekreasi yang berhubungan dengan lingkungan dan berorientasi
pada penggunaan sumberdaya alam seperti air, hujan, pemandangan alam atau
kehidupan di alam bebas. Kegiatan rekreasi dibedakan menjadi kegiatan yang
bersifat aktif dan pasif. Kegiatan yang cukup aktif seperti piknik, olah raga,
permainan, dan sebagainya melalui penyediaan sarana-sarana permainan
(http://werdhapura.penataanruang.net,
2011).
Menurut Arifin
(2006), dalam perancangan taman perlu dilakukan pemilihan dan penataan secara
detail elemen-elemennya, agar taman dapat fungsional dan estetis. Elemen taman
dapat diklasifikasikan menjadi:
a.
Berdasarkan jenis dasar elemen :
1)
Elemen alami
2) Elemen non alami (buatan)
b.
Berdasarkan kesan yang ditimbulkan:
1)
Elemen lunak (soft material) seperti tanaman, air dan satwa.
2)
Elemen keras (hard material) seperti
paving, pagar, patung, pergola, bangku taman, kolam, lampu taman, dan
sebagainya.
c.
Berdasarkan kemungkinan perubahan:
Taman dalam
skala besar (dalam konteks lansekap), memiliki elemen perancangan yang lebih
beragam yang memiliki perbedaan dalam hal kemungkinan dirubah.
Fungsi lansekap
atau tata hijau sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia akan kesehatan. Ruang
luar lingkungan hidup manusia memerlukan penataan lahan yang cukup untuk
“bernafas”, tidak dipadati oleh bangunan-bangunan yang menyesakkan ruang gerak
manusia. Lansekap atau tata hijau tidak dapat lepas dari objek yang
dilatarinya. Objeknya bisa manusia, bisa juga berupa bangunan arsitekturnya.
Arsitektur lansekap atau arsitektur pertamanan merupakan dua kata yang
kontradiktif (Quintarina,
2008.)
BAB
3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan
Tempat
Praktikum Pertamanan dilaksanakan pada
hari Senin tanggal 02 April 2012 pukul 10.00 WIB dan bertempat di Taman Wisata
Oleng Sibutong Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
3.2 Alat dan
bahan
1. Personal
Computer (PC) /Laptop/Notebook/ (dengan program windows XP, VISTA, Microsoft
Office 2003/2007, RAM = 1 GB).
2. Kamera
3. CDR/CDRW.
4. Printer
Warna.
5. Kertas
HVS/Gllosy Photo Paper.
3.3 Cara Kerja
1. Mahasiswa
melakukan studi lapang pada salah satu obyek taman wiasata yang ada di Kabupaten
Jember atau disekitarnya atau dikota asal mahasiswa.
2. Mengambil
gambar dari beberapa sudut pandang tertentu “good view” (dilampirkan dalam
laporan)
3. Menginventarisir
semua komponen taman yang ada kedalam daftar (contoh tabel tersedia)
4. Menyusun
desain taman wisata kedalam bentuk dua dimensi (posisi vertikal) atau tiga
dimensi.
5. Berikan
deskripsi dan saran terhadap taman wisata yang saudara kunjungi tersebut dengan
sistematika
a) Tujuan
dan metede pembuatannya
b) Komponen
taman yang ada
c) Hubungan
antar komponen
d) Konsepsi
ruang/zoning/ tata letak komponen dan bangunan
e) Pola
sirkulasi
f) Pola
drainase
g) Sarana
utilitas lainnya
6.
Hasil deskripsi taman
wisata yang telah disusun merupakan bahan diskusi dengan mahasiswa lainnya
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2
Pembahas
No.
|
Nama komponen
|
Fungsi komponen
|
Keterangan lain
|
1.
|
Pohon
|
Untuk memberikan kesan teduh, damai, dan memberikan kesejukan bagi
lingkungan disekitar
|
Menggunakan pohon yang teduh dan berakar kuat.
|
2.
|
Bunga
|
Untuk mempercantik suasana taman dan membentuk konsep sebuah taman yang
indah dipadu dengan kolam
|
Terdapat bunga : Yellow
|
3.
|
Kursi meja
|
Untuk tempat bersantai dan menikmati keindahan taman
|
Diletakkan dipojok
untuk memudahkan pengawasan anak-anak
|
4.
|
Kolam Taman & air mancur
|
Sebagai pusat pandangan yang terletak ditengah taman dan terdapat air
mancur tepat ditengah kolam untuk memproyeksikan unsur unsur yang terdapat di
kolam
|
Kolam sebagai titik
pusat taman, sehingga pengunjung diarahkan ke kolam
|
5.
|
Kursi
|
Sebagai salah satu komponen taman yang berguna sebagai tempat untuk
santai bagi pengunjung
|
Terletak dibawah pohon yang rindang memberikan kesan nyaman terlindung
dari panas
|
6.
|
Gazebo
|
Sebagai salah satu komponen taman untuk tempat menikmati keindahan taman
|
|
7.
|
Ayunan
|
Sebagai salah satu pelengkap fungsi taman sebagai hiburan
|
|
8.
|
Rumput pinggir
|
Untuk menambah kesan keindahan
dan sebagai pembatas jalan
|
Pad tepi-tepi jalan
setapak
|
9.
|
Pagar kayu
|
Untuk memberi batasan dan kesan rapi dan melindungi pengunjung dari
bahaya pada tanah yang curam
|
|
10.
|
Gapura pohon
|
Untuk memberi dukungan terhadap konsep taman rekreasi
|
Pintu masuk kolam
|
11
|
Pertokoan dan kantin
|
Sebagai salah satu lokasi yang menarik yang dapat digunakan sarana
belanja dan konsumsi
|
Sarana belanja
pengunjung
|
12
|
Tempat Sampah
|
Fasilitas pendukung yang harus ada untuk mendukung dalam kebersihan taman.
|
Ditempatkan pada sisi gazebo
|
13
|
Stan gazebo
|
Sebagai tempat bersantai untuk menikmati taman
|
Terletak pada sisi kolam dan lantai atas pertokoan
|
Taman wisata
pada umumnya merupakan salah satu bentuk taman dalam cakupan kawasan sumber
daya alam yang cukup luas dan lebih kompleks dibanding dengan taman rumah
tinggal. Taman wisata merupakan sebidang lahan atau tapak yang memiliki batas
tertentu yang didalamnya terdapat beberapa jenis tanaman tertentu secara
homogeny atau hererogen yang secara alami atau buatan yang ditata secara
estetis sesuai dengan fungsi kondisi alam dengan sentuhan cita rasa keindahan
sehingga dapat menimbulkan rasa kesejukan, keindahan kenyamanan bahkan dapat
memberikan manfaat lain. Taman wisata pada umumnya diciptakan untuk sarana
rekreasi keluarga yang didesain sealami mungkin. Taman wisata ini biasanya
memiliki nilai ekonomi tersendiri sehingga taman diciptakan dengan areal yang
luas dengan desain yang semenarik mungkin untuk memenuhi keinginan pengujung
untuk bersantai.
Funfsi dan manfaat taman wisata
antara lain:
Fungsi: 1. Sebagai sarana rekreasi keluarga atau
kelompok masyarakat
2. Sebagai tempat untuk mencari suatu
inspirasi atau wawasan
3. Sebagai tempat observasi atau penelitian
4.
Beberapa taman wisata berfungsi sebagai sarana olahraga
Manfaat: 1. Memberikan kenyamanan
dan ketenangan begi pengunjung
2. Memberikan wawasan/inspirasi tertentu
3. membantu mempermudah jalannya suatu
penelitian
Taman
“Oleng Sibutong” ini merupakan sebuah taman wisata yang dirancang sebagai
sarana rekreasi dan tempat bermain. Pada taman ini banyak terdapat bentuk
permainan yang didedikaiskan untuk sarana bermain anak-anak. Pada taman wisata
oleng sibutong terdapat banyak taman yang cukup rindang, memiliki banyak
tanaman hias, memiliki wahana permainan yang sederhana yang memberikan kesan
yang serasi pada taman tersebut, tetapi pada lokasi tertentu terdapat tempat-tempat
yang kurang menarik karena kesan taman tersebut terlihat kurang terawat dan
memiliki kesan yang kurang menarik sebagai fungsi taman wisata. Pada beberapa
lokasi terdapat pohon yang terlalu lebat dan di bawah pohon tersebut terdapat
gazebo yang kurang terawat, memilki kesan kurang nyaman karena terdapat banyak
lumut, sarang laba laba dan terletak pada tempat yang kurang strategis.
Kekurangan
yang sangat menonjol lainnya yakni pada penataan jalan setapak yang terkesan
licin utamanya jika sesudah terkena hujan. Pada beberapa tempat juga terdapat
fasilititas umum yang kurang terawat seperti kolam yang kotor, tempat untuk
menjual souvenir yang sudah usang dan tidak digunakan lagi, toilet yang kotor,
tempat sampah yang kurang akan membuat pengunjung kurang merasa nyaman apabila
beradan pada tempat tersebut. Sedangkan “Kelebihan” dari taman Oleng Sibutong
ini adalah bentuk tapaknya yang berlembah dan berbukit sehingga memiliki daya
tarik tersendiri untuk menikmatinya. Selain itu banyaknya sarana permainan
sehingga taman ini terkesan atraktif.
Pengambilan
gambar/foto pada taman Oleng Sibutong ini didasarkan pada areal taman yang
kurang memiliki nilai estetika sehingga perlu diperbaiki dengan penambahan atau
pengurangan fasilitas taman sehingga tercipta keseimbangan pad ataman tersebut.
Gambar yang diambil yakni berupa areal taman yang berupa kolam dengan air
mancur serta Nampak sisi belakang kolam sebuah pertokoan/kantin. Pengambilan
gambar ini karena pada tempat ini pengaturan tata letak tanaman yang kurang
baik model kolam yang terkesan membosankan serta tidak adanya sarana/ tempat
untuk menikmati kolam tersebut. Selain itu, penempatan kantin yang terlalu jauh
membuat kesan yang gersang pada tempat tersebut. Ditambah lagi pemilihan
tanaman yang kurang tepat serta tidak adanya tanaman pendukung seperti bunga
yang dapat memberikan kesan sejung pada areal tersebut. Terlalu banyak
kombinasi yang kuang baik pada areal tersebut sehingga perluadanya perbaikan
lagi pada areal taman tersebut.
Desain yang dibuat ini merupakan
hasil dari perbaikan foto areal taman yang diambil pada praktikum di Oleng
Sibutong. Desain menunjukkan perbaikan kombinasi komponen taman yang disusun
sehingga membentuk suatu keserasian yang indah. Pada desain terdapat beberapa
elemen berupa mejakursi, gazebo, stan tempat bersantai, kursi, pepohonan, bunga
dan pertokoan serta sarana bermain. Komponen-komponen ini disusun dengan konsep
back to nature sehingga taman terkesan alami. Gazebo diletakkan pada bagian
pojok dari kolam sehingga kita dapat menikmati taman dengan santai pada gazebo
tersebut. Selain itu adanya gazebo juga akan memudahkan pengunjung untuk
pengawasan terhadap anak-anak. Kursimeja dan kursi santai diletakkan dibawah
pohon yang rindang sehingga pengunjung lebih mendapat ruang untuk menikmati
taman. Pertokoan/kantik dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengunjung pada saat
menikmati taman tersebut. Jalan disekeliling taman dibangun agar pengunjung dapat
menikmati keseluruhan taman. Sarana bermain dibangun sebagai tempat bermain
anak-anak dan membantu pengawasan orang tua terhadap anak mereka karena
diletakkan dekat dengan gazebo. Perpaduan yang semacam ini akan membuat taman
terkesan dinamis dan aman.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum mendesain taman
wisata yang berlokasi di Taman Wisata Oleng Sibutong dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Taman
wisata merupakan tempat rekreasi yang berada di alam terbuka tanpa dibatasi
oleh suatu bangunan, atau rekreasi yang berhubungan dengan lingkungan dan
berorientasi pada penggunaan sumberdaya alam seperti air, hujan, pemandangan
alam.
2. Umumnya
taman wisata diciptakan sebagai sarana bersantai keluarga ataupun sarana
bermain keluarga.
3. Perpaduan
komponen yang seimbang pada taman akan memberikan keindahan dalam merancang
desain taman.
4. Kombinasi
dari bangunan, tanaman dan sarana permainan yang tepat dan seimbang dapat menjadikan
sebuah taman wisata terkesan santai dan atraktif.
5.2
Saran
Sebaiknya
pelaksanaan praktikum diadakan pada beberapa tempat agar praktikan dapat
mengambil sebuah perbandingan desain yang baik diantara taman yang dikunjungi,
sehingga praktikan dapat mampu memberikan penilaian secara rinci pad ataman
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Hadi Susilo & Nurhayati H. S. Arifin. 2005. Pemeliharaan Taman Edisi
Revisii. Jakarta : Penebar Swadaya.
Djamal. 2005. Memupuk Tanaman Hias.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Rustam, Hakim. 2004. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap.
Yogyakarta : Kanisius.
Sulistyantara,
Bambang. 2006. Taman Rumah Tinggal.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Uniati, Quintarina. 2008.
Landscape Sustainability. Jurnal Arsitektur Lansekap 2 (1) : 11-12. Universitas Trisakti. Jakarta.
Http://werdhapura.penataanruang.net. [Dikases pada
pada tanggal 25 Maret 2011].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar