Kebun Bunga

menyediakan bunga, pohon, dan bibit tanaman buah

Kamis, 19 April 2012

Mekanisme Penyerapan Air dan Mineral pada Tumbuhan


NAMA                       : Ulil Abror Putra Yudha
NIM                            : 101510501143
1.      ra pada tanaman?
2.      Apa yang dimaksud dengan kapasitas lapang serta begai mana cara penentuannya tanpa pengujian laboratorium?
Jawab
Mekanisme Penyerapan Air dan Mineral pada Tumbuhan
Tanaman merupakan suatu organisme yang dapat dibilang paling banyak melakukan penyerapan utamanya pada unsur air dan mineral tanah. Penyerapan ini dilkukan sebagai salah satu kesatuan system metabolisme dalam tanaman. Tanaman melakukan penyerapan atau absorbs untuk menyebarkan hasil-hasil metabolisme utamanya hasil fotosintesis dan transport energy ke seluruh tubuh. Hasil transport ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat-zat yang ditransport ini termasuk unsure-unsur hara yang ada dalam tanah maupun hara yang ditambahkan pada tanaman. Hara-hara ini diserap dalam bentuk ion-ion oleh perakaran tanaman yang selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh untuk menyuplai setiap aktivitas metabolism tanaman.
Proses penyerapan pada tanaman terjadi karena adanya proses difusi, osmosis, transport aktif dan imbibisi sebagai sistem transport air, mineral dan hasil metabolisme. Imbibisi merupakan proses penyerapan air dan mineral ke dalam ruang antar dinding sel sehingga dinding sel akan mengembang, proses ini berdasar pada gaya tarik menarik antar molekul. Dinding sel yang mengembang ini merupakan akibat masuknya air, proses masuknya air dan mineral ini karena adanya perbedaan tekanan antara lingkungan koloid pada tanah dan perakaran tanah. Konsentrasi koloid tanah lebih tinggi dibanding konsentrasi pada daerah akar sehingga air dan mineral mengalir pada daerah perakaran. Selain itu, air masuk ke perakaran akibat adanya daya tarik keatas hasil dari proses transpirasi.
Imbibisi dipengaruhi oleh dua factor, yaitu temperature dan potensial osmosis senyawa yang diimbibisi. Temperatur tidak terlalu berpengaruh kecapatan imbibisi, sedangkan potensial osmosis dapat mempengaruh pada kecepatan imbibisi jika perbedaan potensialnya hamper sama maka akan sulit terjadi transport, sama halnya dengan perbedaan konsentrasi pada keduanya. Kecepatan imbibisi berbanding lurus dengan kenaikan suhu dan berbanding terbalik dengan kenaikan konsentrasi zat. Berdasarkan data hasil penelitian, (Agus, 2010)  terdapat kesesuaian hasil yang diperoleh dengan nilai yang paling tinggi didapatkan dari kacang yang direndam pada Aquadest (7,78 x 10-5). Selain itu, sebagian besar nilai kecepatan yang didapat dengan larutan Sukrosa 0,5 M lebih besar dari hasil yang menggunakan larutan sukrosa 1 M. jadi pada dasarnya mekaisme penyerapan nutrisi terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara koloid tanah dan akar tanaman (buluh akar) dan adanya perbedaan potensial antara keduanya sehingga unsure hara dapat masuk ke tanaman.
kapasitas lapang serta cara penentuannya tanpa pengujian laboratorium
            kapasitas lapang merupakan kondisi kejenuhan tanah setelah aliran grafitasi terhenti, artinya tidak ada lagi air yang mengalir dari dalam tanah yang merupakan kondisi air tersedia pada tanah, kondisi air antara titik layu permanen dan kondisi jenuh tanah. Pada kondisi kapasitas lapang mrupakan kondisi yang efektif bagi perakaran tanaman dalam melakukan proses penyerapan. Selain itu, pada kondisi kapasitas lapang kelembapan dan suhu tanahnya dalam keadaan yang optimal sehingga sangat baik bagi penyerapan tanaman.
            Untuk mengetahui atau menentukan kondisi kapasitas lapang pada tanah dapat dilakukan dengan cara:
1.      Siapkan media berupa pot kecil yang bagian bawah terdapat lubang.
2.      Ambil tanah dan masukkan dalam pot sampai hamper penuh.
3.      Siram pot sampai kondisi jenuh.
4.      Tunggu sampai tetesan pada pot habis, setelah tetesan air terhenti maka tanah dalam pot merupakan kondisi kapasitas lapang.
Sumber:
Sumber: Annisa, 2011
 
Annisa, http://blog.uad.ac.id/annisaikaputri/2011/12/18/ [6 maret 2012]

1 komentar: